You are on page 1of 2

Pautan seks pada Hewan

Pautan seks pada lalat buah terdapat pada gen penentu warna mata. Pada tahun 1910
seorang ilmuan yang bernama Thomas Hunt Morgan, sering disebut morgan mengamati lalat
buah yang punya warna mata merah dan ada juga yang putih, tetapi dia mengamati adanya
keanehan, kalau mata putih itu kebanyakan pada jantan. Kemudian Morgan melakukan
penyilangan antara betina mata merah dengan jantan mata putih, betina yang digunakan galur
murni yaitu belum ada pencampuran gen dari jenis lainnya.

Dari hasil diatas bahwa warna mata merah dominan terhadap warna putih. Kemudian
Morgan menyilangkan betina mata merah dengan jantan mata merah yang keduanya dari
Filial 1.

Didapatkan bahwa dari hasil persilangan tersebut, menghasilkan Filial 50% betina
dengan mata merah, 25% jantan mata merah dan 25% jantan mata putih. Hal ini terjadi
karena gen yang menentukan warna mata pada lalat buah itu terpaut pada kromosom X (yaitu
kromosom kelamin atau gonosom). Jadi saat pewarisan sifat, gen ini akan selalu terkait pada
kromosom X, yang kemudian disebut dengan Pautan Seks.
Selanjutnya sekarang kita lakukan persilangan dengan mencantumkan kromosom
seks, XX untuk betina dan XY untuk jantan, dimana M (besar) untuk sifat dominan yang
menentukan warna mata merah dan m (kecil) sifat resesif yang menentukan warna mata
putih.

Berdasarkan fenotip dari filial diatas yaitu XMXM dan XMXm kecil adalah betina
dengan mata merah, XMY jantan dengan mata merah, dan XmY jantan dengan mata putih,
dengan perbandingan akhir kita peroleh 50% betina mata merah, 25% jantan mata merah dan
25% jantan mata putih
Apakah tidak ada betina dengan mata putih? kita bisa mendapatkan betina dengan
warna mata putih dengan menyilangkan betina Heterizigot XMXm dengan jantan XmY,
maka pada filial yang dihasilkan akan menghasilkan 25% betina mata putih dan 25% jantan
mata putih.

You might also like